Mengubah Perspektif Kita - Renungan Sekolah Immanuel

Mengubah Perspektif Kita

Pernahkah Anda mendapati diri Anda diberi tugas yang membosankan, tidak menarik, tidak nyaman, atau sulit? Ketika kita berada dalam situasi seperti itu, reaksi pertama kita mungkin mengeluh atau berhenti berusaha. Terkadang, pekerjaan biasa dan tanggung jawab sehari-hari sepertinya bukan investasi yang layak untuk waktu dan energi kita.  

Tetapi kenyataannya adalah: semua yang kita lakukan itu penting bagi Tuhan dan dipakai oleh-Nya. 

“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima warisan yang menjadi upahmu. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.”  

-Kolose 3:23-24 PBTB2 

Apa pun yang Anda lakukan. Baik Anda dalam karier impian atau sedang bekerja untuk seseorang yang sulit, baik Anda sedang mengurus rumah tangga atau mengatur bisnis—semua yang kita lakukan adalah kesempatan untuk menyembah Yesus. 

Ini hanya masalah perspektif. 

Jika kita memandang hidup melalui lensa yang hanya memperhatikan diri kita sendiri, kita akan cepat bosan dengan keadaan kita dan kecewa dengan perjuangan kita. Tetapi jika kita memandang hidup melalui lensa ibadah, tidak ada dalam hidup ini yang membuat kita lebih bersukacita daripada melayani Yesus. Jika semuanya adalah tentang Dia, maka semua hal layak dilakukan dengan baik. 

Jika kita seorang Kristen, maka hidup kita adalah milik Yesus. Seperti yang dikatakan Paulus, Yesus sekarang adalah “tuan” kita. Seluruh dunia kita menjadi tentang Dia, tujuan-Nya, dan kemuliaan-Nya. 

Ketika kita melakukan segala sesuatu demi Dia, Dia tidak akan pernah gagal untuk memberkati kita dengan kehadiran, kasih, dan anugerah-Nya. Dan suatu hari nanti, Dia juga akan memberi kita upah kekal untuk pelayanan kita yang setia. 

Jadi, saat Anda berpikir tentang pekerjaan yang telah Allah letakkan di depan Anda, pikirkanlah apa artinya melakukan segalanya untuk Tuhan. Kemudian tanyakan pada diri Anda: "dengan cara apa saya dapat menghormati Tuhan dan menginspirasi orang lain hari ini?"