G

G

BACAAN TERBARU

Pertobatan Sejati - Renungan Sekolah Immanuel



Pertobatan Sejati

Terkadang hidup rasanya seperti pertunjukan besar. Kita bisa terjebak untuk menyenangkan orang, menjadi sukses, dan mencapai impian terbesar kita. Meskipun semuanya baik, apa yang terjadi ketika kita gagal? 

Kebanyakan orang bersikap keras pada diri mereka sendiri ketika mereka tidak memenuhi harapan mereka, atau harapan yang telah ditetapkan orang lain untuk mereka. Dapatkah Anda mengingat kejadian saat Anda gagal? Apakah Anda merasa bersalah, malu, atau bahkan tertuduh?

Firman Tuhan berbicara tentang hal ini. Itu karena Tuhan tahu bahwa kita tidak sempurna, dan bahwa kita akan mengalami kegagalan dalam hidup. Tetapi ketika Paulus berbicara tentang dukacita yang berasal dari Allah, dia membicarakannya dengan sangat berbeda.

Dalam 2 Korintus, Paulus berkata bahwa dukacita menurut kehendak Allah tidak membawa pada penghukuman, rasa malu, atau rasa bersalah, tetapi sebaliknya itu menuntun pada pertobatan dan pemulihan. Ketika kita memandang kepada Yesus, kita diingatkan bahwa Dia menanggung semua aib dan dosa kita di kayu salib. Artinya kita tidak perlu menanggung aib yang sudah dipikul oleh Yesus.

Ketika kita gagal, respons pertama kita seharusnya datang kepada Tuhan dan mengingatkan diri kita akan kebenaran salib. Sementara dukacita duniawi mendorong kita ke bawah, dukacita menurut kehendak Allah membawa kita kepada Yesus di mana kita dapat mengetahui bahwa kita telah diampuni dan dijadikan baru.

Jadi sementara kita mungkin masih akan terjatuh dan gagal, kita dapat yakin bahwa kita terus diperbarui oleh Yesus. Kasih dan pengampunan Tuhan tidak pernah berubah.

Luangkan waktu untuk memikirkan tentang kasih Allah dan pengampunan-Nya dalam hidup Anda. Ingatkan diri Anda bahwa Anda adalah ciptaan baru yang dimampukan oleh Roh Allah untuk berjalan dalam hidup yang baru. Tuliskan satu atau dua cara agar Anda dapat mengingatkan diri sendiri akan kebenaran-kebenaran ini sepanjang minggu Anda.

Tidak ada komentar