G

G

BACAAN TERBARU

Anda telah dibebaskan! - Renungan Sekolah Immanuel



Anda telah dibebaskan!

Jika Anda pernah berutang (atau mengenal seseorang yang punya utang), Anda tahu dampaknya pada orang tersebut. Saat Anda berutang, uang, waktu, atau sumber daya Anda bukan lagi milik Anda sendiri–mereka akan terus-menerus diambil dari Anda, dan sering disertai dengan bunga.

Tidak ada seorang pun yang ingin diperbudak oleh si pemberi pinjaman, namun–setiap kita memiliki utang yang tak akan pernah mampu kita bayar.

Kata "dosa" dalam bahasa Yunani kuno berarti "meleset dari sasaran". Ini awalnya digunakan untuk menggambarkan seorang pemanah yang panahnya tidak mengena target di tengah. Dalam panahan, tidak peduli apakah panah Anda dekat atau jauh dari sasaran. Jika Anda tidak mengena sasaran tepat di tengah, Anda kalah.

Dalam Alkitab, "sasaran" adalah standar yang Tuhan minta kita tuju–tapi kita semua meleset. Kita meleset saat kita memilih keegoisan daripada kerendahan hati, dan amarah daripada lemah-lembut. Kita meleset saat kita berbohong, menipu, mencuri, mencela, mengeluh, dan bergosip. Kita meleset saat kita merendahkan orang lain, dan tidak patuh pada perintah Tuhan untuk mengasihi orang lain. Dosa menghalangi kita untuk menjadi sosok seperti yang Tuhan ciptakan.

Tapi kabar baiknya adalah: Yesus menyelamatkan setiap kita dengan mengorbankan diri-Nya sendiri untuk dosa kita. Kita tidak akan mampu menebus utang akibat dosa kita walau kita hidup jutaan kali, tapi Dia membebaskan kita dalam sesaat.

Dan karena Dia telah membayar lunas utang kita, Dia ingin kita hidup sebagai orang yang bebas.

Saat kita mengejar segala sesuatu yang memisahkan kita dari Roh Tuhan–apakah melalui tindakan legal atau keputusan yang sembrono–kita bertindak seakan-akan Yesus belum membebaskan kita. Tapi saat kita memilih untuk mengasihi orang lain seperti Yesus mengasihi kita, ini menunjukkan bahwa kita menghargai pengorbanan Yesus dan ingin memegang kebebasan yang telah dibeli-Nya bagi kita.

Jadi bagaimana kita hidup bebas?

Kita menerima bahwa apa yang Yesus lakukan cukup bagi kita, dan bahwa kita berkomitmen untuk mengasihi Dia.

Saat kasih kita kepada Tuhan bertumbuh, Roh-Nya membantu kita mengasihi orang lain tanpa syarat. Roh Kudus membantu kita mengampuni daripada menyimpan dendam. Roh Kudus akan membantu kita untuk menyemangati seseorang, ketimbang melukai orang lain. Roh Kudus mengilhami kita untuk melayani dengan kerendahan hati, dan bukannya memperalat orang lain.

Semakin kita mengasihi, semakin kita memegang kebebasan kita–dan oleh karena kasih Tuhan, tidak ada yang dapat mengambil kebebasan kita.

Tidak ada komentar